Posted by : Anonim Rabu, 13 Juni 2012

Denga hanya satu pukulan gadis bernama Fiore itu telah membuat pingsan Alice,Safiore,Lucy,Grandine dan Aria, pantas saja Gilbert di dunia ini sampai harus mati untuk melawan nya.

Aku tidak punya pilihan selain mengalahkan nya dan memusnahkan Senjata kiamat milik nya itu, aku berdiri dan mulai menggunakan sihir pendukung untuk diri ku sendiri ini akan menjadi duel ku, duel nyata pertama ku. aku mulai dengan berlari secepat cahaya dan menyerang nya dengan Arkhellion dan serangan kilat ku dapat dengan mudah di halau nya, dan sekali lagi ia mementalkan ku dengan mudah nya

"Yang menyerang duluan akan kalah"  Fiore mengacungkan pedang ku kepada ku yang tersungkur di tanah seakan akan segera membunuhku, ia kemudian mengambil sebuah ancang ancang untuk menebas tubuh ku, aku masih belum dapat menggerakan tubuh ku karna serangan barusan

"Astaga, apa secepat ini aku mati? padahal mereka semua mengharapkan ku" Gumam ku kecil, Fiore sudah siap membunuh ku, pedang nya mulai mengayun, aku menutup mata ku, aku tidak tau apa yang terjadi yang jelas aku tidak merasa seperti terpotong pedang nya

"Payah sekali kau Gilbert"

"Benar-benar tidak dapat membiarkan teman mu tidur dengan nyenyak" Grandine dan Safiore bersama menahan ayunan pedang milik Fiore yang nyaris membunuhku, namun mereka berdua bahkan bukan tandingan untuk Fiore, angkuh nya pedang dan tombak mereka dapat di goyahkan hanya dengan satu tangan oleh Fiore. Aku hendak mengumpulkan sisa tenaga ku untuk melakukan sihir penyembuhan

"Rosaryo Heal" Aliran tenaga mulai mengisi tubuh ku, namun itu bukan sihir penyembuhan milik ku, aku melirik ke arah Alice dan ternyata benar ialah yang melakukan nya

"Kita tidak akan kalah" Kali ini Lucy dan Aria bergabung membantu Safiore dan Grandine, aku menatap Alice dan kemudian Alice mengangguk kepada ku tanda setuju dengan yang akan aku ucapkan nyaitu menyerang. sungguh pertarungan yang tidak imbang kami ber 6 sangat kepayahan melawan Fiore tapi walaupun begitu setelah melakukan banyak kombinasai formasi serangan sekarang Fiore seperti kelelahan karna kami dapat melihat nya dengan jelas dan senjata-senjata kami dapat berbenturan dengan senjata milik nya walaupun kami lagi lagi harus terpental jauh dan terkapar lagi di atas tanah

kami kembali bangkit menyerang, sementara Aria dan Alice melakuan serangan jarak jauh dengan sihir peluru, itu adalah sihir khusus yang dimiliki oleh Aira, aku Safiore dan Grandine menyibukan Fiore dengan senjata jarak dekat

"SEKARANG!!" Teriak Safiore memberi tanda

Yang kemudian di susul dengan peluru sihir raksasa dengan balutan sihir lain nya melesat ke arah Fiore

Ledakan besar terjadi, kali ini kami mengenai nya, Fiore benar benar sudah kelelahan dengan yang kami lakukan sejak tadi.

Tapi sial yang terjadi pada Fiore hanya sebuah kerusakan besar pada armor nya, membuat kami kembali melawan nya dengan sisa tenaga yang ada
Waktu kembali berubah, aku dan Fiore dalam keadaan beradu pedang, teman teman ku sudah benar menguras tenaga mereka sampai ke akhir nya, hanya tinggal pertarungan ku dengan Fiore yang dulu pernah di lakukan Gilbert, Alter Gilbert

"Apa kau ingat telah membunuh ku Fiore" Tanya ku di sela sela adu pedeng kami

"Siapa tau? aku sangat merasa mudah dalam membunuh orang lauin. maaf kan aku"Balas nya dingan, seketika itu lemah dan membuat tubuh ku terjungkal ketanah, membuatku menjadi sasaran pancung yang sangat pas

"Ini akhir nya... Slash EDGE" Pedang yang di gunakan Fiore mengeluarkan cahaya merah darah menakutkan yang menuju arahku tepat dan tiba tiba saja cipratan darah menyentuh tubuh ku, membuah ku benar benar gemeretak takut, marah dan sedih, hati ku berkencamuk, gejolak dalam setiap darah ku bahaikan mulai mendidih saat  ternyata Alice melindingi dengan tubuh nya sendiri.

"Kalahkan dia Gilbert" lalu Alice terjatuh ketanah. aku yang masih terkejut dengan tindakan yang dilakukan Alice sangat gemetar bahkan untuk memanggil nama nya nya saja aku sudah tidak berani sama sekali

"GILBERT!! APA KAU INGIN MEMBUNUH HARAPAN ORANG YANG MELUKAI DIRI NYA SENDIRI DEMI DIRI MU?!" Lucy berteriak bringas "JIKA KAU TIDAK DAPAT MELAKUKAN NYA, AKU YANG AKAN MRMBUNUH NYA... HYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA TYPON SLASHER!!" Lucy kembali mengamuk, namun serangan yang ia lakukan sama sekali tidak memili efek pada Fiore dan Lucy kembali di pukul mundur, hal yang sama terjadi pada Aria,Grandine dan Safiore

"GILRBERT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

"OY GILBERT!"

"GILBERT O'Dyan!!"

 Suara suara teman teman ku bersautan membuat ku berdiri dengan hanya separuh kesadaran "Teman teman, pinjamkan aku kekuatan kalian" ujar ku dalah hati

"Apa yang akan kau lakukan? melakukan balas dendam untuk gadis ini" Fiore menginjak wajah Alice yang sedang tidak sadar

"Jangan sentuh teman teman ku?"

"Hah? mahluk lemah memang nya apa yang bisa kau lakukan dengan keadaaan seperti itu ha?"

"Sudah ku bilang... JANGAN SENTUH TEMAN TEMAN KU!! AAAAAAAA!!!" Cahaya cahaya mulai berkumpul masuk kedalam tubuh ku, aku bisa meresakan semua perasaan teman teman ku, kekuatan mereka mengalir kedalam darah ku "Jadi inilah sang pembawa cahaya" bisik ku pelan

"Gilbert kali ini kau tidak kuizinkan mati" ujar Grandine

Aku menatap Fiore tajam namun mata Fiore hanya menunjukan ekspresi dingin

"Yang memulai duluan tidak selalu menjadi yang kalah!!" Aku melemparkan tongkat cahaya yang baru saja ku summon dengan semua cahaya kekuatan yang di pinjam kan untuk ku "MATILAH KAU!!!" Raung ku

"Apa ini?" Fiore menghalang serangan ku dengan menggunkan satu tangan, menahan dengan pedang nya, tapi tunggu pedang itu mulai retak "Hmm jadi inilah kenapa kau disebut si pembawa cahaya", serangan itu begitu cepat sampai tiba tiba sebuah ledakan besar terjadi, aku terpental jauh begitu pula Fiore dan teman teman ku

Aku tidak terlalu ingat, namun saat sadar aku sudah terluka sangat parah, tidak jauh dari ku aku melihat Alice yang masih belum sadar, aku mendekati nya

"Alice.. bukan Niera ayo bangun kumohon.. kumohon hiduplah.. aku mencintai mu Niera, karna itu bangun lah dan dengar cerita cerita ku lagi" Air mata ku mangalir, membasahi wajah Alice, mereka yang pingsan sudah mulai sadar dan mendekati kami, tangis Aria pecah suasana sangat menyakitkan saat ini

"Jadi... Apa kau akan mejadi pacarku... Gilbert"  Kami semua tersentak diam, menatap Alice dengan wajah penuh harapan, dan tiba tiba wajah Alice ternyeum lebar seakan berkata "Aku baik baik saja" dan tangis kami pun pecah

Kami sudah menghancurkan senjata kiamat milik Fiore, kini Pangeran Sigma telah menghilang, namun semua nya belum berakhir, kedamaian akan selalu menjadi piala bergilir bagi siapa saja yang memenangkan nya

kami kembali ke kota dan mulai kehidupan damai di dunia itu. Aku dan Alice? Tentu saja kami sudah kembali ke dunia nyata, sesekali kami kembali ke dunia dengan langit hijau itu, kami akan terus menjaga kedamaian kedua dunia

-End

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Rodeon-File Translator

Popular Post

Labels

Followers

Blog Archive

- Copyright © 2013 Rodeon's-Files -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -