- Back to Home »
- DarkSide , Dreamline »
- Alter World : Peperangan di Dunia Terbalik (Part 8)
Posted by : Anonim
Rabu, 13 Juni 2012
Seperti peperangan lain nya, perang dengan pasukan Artaloft memang yang paling menyusahkan, mereka sama sekali tidak memiliki ability bertarung yang sepadan bahkan dengan yang terlemah dari kami hanya saja jumlah mereka yang sangat terlalu banyak lah yang sangat mengganggu kami, jumlah kami hanya sekitar ratusan namun jumlah pasukan Artaloft mungkin sekitar jutaan di tambah lagi mahluk-mahluk yang menjaga istana, mereka juga turut masuk dalam garis penyulit kami
"HEAL RUNE!!" Cahaya putih kebiruan muncul dari tongkat sihir Alice, cahaya itu semakin lama semakin besar dan akhir nya menjadi sebuah cahaya yang cukup besar untuk mendekap kami semua, cahaya itu adalah sebuah sihir penyembuhan dari Alice, bukan hanya dapat menyembuhkan luka tapi sehir itu sama baik nya untuk memperbaiki stamina
8 Jam berlalu dan peperangan masih terus berlanjut, jika kehadiran ku di dunia ini masih lah baru aku pasti sudah terbangun dari tidur dan keluar dari dunia yang ini, tapi lama berlatih disini membuatku bisa seahli Alice untuk datang dan pergi dari dunia ini.
Kami terus berusaha mendekati langsung Istana milik Pangeran Sigma, tubuh tubuh pasukan Artaloft dan penjaga istana berguguran sepanjang langkah kami yang membentuk sebuah formasi anak panah untuk maju, dengan sulit akhirnya kami dapat menapaki sebuah tangga yang berarti pintu terdepan untuk sampai ke istana Sigma kami sangat lega sekaligus membara sebelum suara yang mencengangkan kami muncul
"Cih dasar anak buah tidak berguna, harus nya aku tidak menggunakan budak budak seperti itu lagi" serentetan suara muncul dari arah yang sedang kami tuju, suara itu terdengar sangat halus dan baik di telinga
"SIGMA!!" Grandine menyerkit parau, wajah nya terlihat mulai mengucurkan keringan dingin
"Astaga, ini terlalu cepat, taktik Gelirya sudah gagal, sekarang kita bertemu dengan yang paling menyusahkan" Ujar Safiore
"Apa ini suara Panger..." Aku tidak dapat meneruskan kalimat ku, sebuah sosok seakan membawa badai yang menalan kalimat ku untuk keluar, sosok Sigma itu muncul perlahan, membuat ku terkenyit kaget menemukan bahwa seorang dengan gelar Pangeran Kegelapan adalah seorang gadis cantik dengan rambut panjang dengan gaya poni tail dan mata emas yang indah
"Dia datang" Alice memperingatkan ku, tongkat nya sudah sangat siap untuk merapalkan sihir sihir ajaib nya
Aku yang berasumsi bahwa sebutan Putri akan lebih cocok dengan nya segera menghilangkan Valkerye dan menyumon Arkhellion sebuah Dual Sword bermata ganda dengan warna hitam pekat dan pola uniik di sekitar mata bilah pedang, namun aku sangat salah kira, belum sempat posisi pedang ku berubah ke mode bertarung teman teman yang berada di belakang ku sudah berterbangan entah kenapa, dan setelah sadar tenyata yang masih berdiri dengan sadar hanya aku,Alice,Safiore,Lucy,Grandine dan Aria.
"Mengerikan" Lucy terdengar takut, namun wajah nyas sama sekali tidak bergeming, ia mengeluarkan pedang yang sempat terselip masuk kedalam lengan baju nya seperti biasa nya dan berlari menyerang Sigma tengah berdiri tepat di depan kami dengan pedang merah nya
"MATI KAU SIGMA!!" Lucy dan Safiore serempat meraung dan kombinasi tarian pedang mereka pun di mulai, namun sangat tidak biasa, tarian kematain Lucy dan Safiore sama sekali tidak berlumuran darah seperti biasa nya padahal aku yakin serangan nya mengenai tubuh Sigma
"Kenapa orang selalu memanggilku dengana nama ayah ku, aku bukan orang itu, aku adalah seorang gadis yang menguasai kematian Fiore Sigma" Suara lembut itu muncul dari sosok Sigma yang sekarang akan ku panggil dengan nama Fiore.
"Kenapa? aku yakin aku dan Safiore mengenai nya" Geram Lucy sebelum sebelum sosok Fiore tiba tiba muncul di hadapan mereka. aku mengerti sekarang gerakan yang di lakukan Fiore sangat lah cepat dan tanpa suara, mata kami semua telah di tipu
"Rewall Visio" Aku mengeluarkan sihir cahaya untuk membantu teman ku yang masih berdiri agar mereka dapat melihat pergerakan Fiore
"Tidak perlu gentar, kita lakukan serangan Gladius" Grandine memerintahkan kami, dengan sigap kami bersiap dalam posisi tempur terkuat, kombinasi dari para pejuang Alter terkuat
"Time Alter, Bowlcounter! Frost Chains! Elemental CRUSH! Deadly Slash! Sacred Amo! Preassure Slash!" Rentetan serangan kami lontarkan baik sihir senjata jarak dekat maupun jauh.
debu membumbung tinggi ke udara, aku yakin kaim telah mengenai nya bagaimanapun aku menggunakan Time Alter untuk memperlambat gerakan nya
"Apa kalian meleset?" Suara itu berasal dari arah belakang kami, membuat kami sontak meneguk ludah "Bloddy Graviton" Fiore mengayunkan pedang nya yang kemudian cahaya gelap berwarna merah kehitaman muncul menghantam kami semua yang lalu meledak, kami semua terpental cukup jauh
"Apa itu, Time Alter sama sekali tidak memberikan nya efek" Ucap ku terperanggah "Teman teman, kalian tidak apa-apa?" Sambung ku namun tidak ada satu pun dari mereka yang menjawab "ASTAGA MEREKA TIDAK SADARKAN DIRI!"
-To be continue
"HEAL RUNE!!" Cahaya putih kebiruan muncul dari tongkat sihir Alice, cahaya itu semakin lama semakin besar dan akhir nya menjadi sebuah cahaya yang cukup besar untuk mendekap kami semua, cahaya itu adalah sebuah sihir penyembuhan dari Alice, bukan hanya dapat menyembuhkan luka tapi sehir itu sama baik nya untuk memperbaiki stamina
8 Jam berlalu dan peperangan masih terus berlanjut, jika kehadiran ku di dunia ini masih lah baru aku pasti sudah terbangun dari tidur dan keluar dari dunia yang ini, tapi lama berlatih disini membuatku bisa seahli Alice untuk datang dan pergi dari dunia ini.
Kami terus berusaha mendekati langsung Istana milik Pangeran Sigma, tubuh tubuh pasukan Artaloft dan penjaga istana berguguran sepanjang langkah kami yang membentuk sebuah formasi anak panah untuk maju, dengan sulit akhirnya kami dapat menapaki sebuah tangga yang berarti pintu terdepan untuk sampai ke istana Sigma kami sangat lega sekaligus membara sebelum suara yang mencengangkan kami muncul
"Cih dasar anak buah tidak berguna, harus nya aku tidak menggunakan budak budak seperti itu lagi" serentetan suara muncul dari arah yang sedang kami tuju, suara itu terdengar sangat halus dan baik di telinga
"SIGMA!!" Grandine menyerkit parau, wajah nya terlihat mulai mengucurkan keringan dingin
"Astaga, ini terlalu cepat, taktik Gelirya sudah gagal, sekarang kita bertemu dengan yang paling menyusahkan" Ujar Safiore
"Apa ini suara Panger..." Aku tidak dapat meneruskan kalimat ku, sebuah sosok seakan membawa badai yang menalan kalimat ku untuk keluar, sosok Sigma itu muncul perlahan, membuat ku terkenyit kaget menemukan bahwa seorang dengan gelar Pangeran Kegelapan adalah seorang gadis cantik dengan rambut panjang dengan gaya poni tail dan mata emas yang indah
"Dia datang" Alice memperingatkan ku, tongkat nya sudah sangat siap untuk merapalkan sihir sihir ajaib nya
Aku yang berasumsi bahwa sebutan Putri akan lebih cocok dengan nya segera menghilangkan Valkerye dan menyumon Arkhellion sebuah Dual Sword bermata ganda dengan warna hitam pekat dan pola uniik di sekitar mata bilah pedang, namun aku sangat salah kira, belum sempat posisi pedang ku berubah ke mode bertarung teman teman yang berada di belakang ku sudah berterbangan entah kenapa, dan setelah sadar tenyata yang masih berdiri dengan sadar hanya aku,Alice,Safiore,Lucy,Grandine dan Aria.
"Mengerikan" Lucy terdengar takut, namun wajah nyas sama sekali tidak bergeming, ia mengeluarkan pedang yang sempat terselip masuk kedalam lengan baju nya seperti biasa nya dan berlari menyerang Sigma tengah berdiri tepat di depan kami dengan pedang merah nya
"MATI KAU SIGMA!!" Lucy dan Safiore serempat meraung dan kombinasi tarian pedang mereka pun di mulai, namun sangat tidak biasa, tarian kematain Lucy dan Safiore sama sekali tidak berlumuran darah seperti biasa nya padahal aku yakin serangan nya mengenai tubuh Sigma
"Kenapa orang selalu memanggilku dengana nama ayah ku, aku bukan orang itu, aku adalah seorang gadis yang menguasai kematian Fiore Sigma" Suara lembut itu muncul dari sosok Sigma yang sekarang akan ku panggil dengan nama Fiore.
"Kenapa? aku yakin aku dan Safiore mengenai nya" Geram Lucy sebelum sebelum sosok Fiore tiba tiba muncul di hadapan mereka. aku mengerti sekarang gerakan yang di lakukan Fiore sangat lah cepat dan tanpa suara, mata kami semua telah di tipu
"Rewall Visio" Aku mengeluarkan sihir cahaya untuk membantu teman ku yang masih berdiri agar mereka dapat melihat pergerakan Fiore
"Tidak perlu gentar, kita lakukan serangan Gladius" Grandine memerintahkan kami, dengan sigap kami bersiap dalam posisi tempur terkuat, kombinasi dari para pejuang Alter terkuat
"Time Alter, Bowlcounter! Frost Chains! Elemental CRUSH! Deadly Slash! Sacred Amo! Preassure Slash!" Rentetan serangan kami lontarkan baik sihir senjata jarak dekat maupun jauh.
debu membumbung tinggi ke udara, aku yakin kaim telah mengenai nya bagaimanapun aku menggunakan Time Alter untuk memperlambat gerakan nya
"Apa kalian meleset?" Suara itu berasal dari arah belakang kami, membuat kami sontak meneguk ludah "Bloddy Graviton" Fiore mengayunkan pedang nya yang kemudian cahaya gelap berwarna merah kehitaman muncul menghantam kami semua yang lalu meledak, kami semua terpental cukup jauh
"Apa itu, Time Alter sama sekali tidak memberikan nya efek" Ucap ku terperanggah "Teman teman, kalian tidak apa-apa?" Sambung ku namun tidak ada satu pun dari mereka yang menjawab "ASTAGA MEREKA TIDAK SADARKAN DIRI!"
-To be continue