- Back to Home »
- DarkSide , Dreamline »
- Alter World : Peperangan di Dunia Terbalik (Part 5)
Posted by : Anonim
Sabtu, 19 Mei 2012
Aku kembali terbangun di dunia dengan langit yang berwarna hujau, beberapa orang mengerubungi ku, mereka terlihat sangat lega. Safiore yang pertama kali membuka suara nya
"yo Gilbert, lama sekali kau tidur.. bagimana seperti nya kau sudah sembuh total.. sudah kuduga kau memang sesuatu" ujar nya
"Ah? ya kurasa aku sudah baik baik saja, yang kemarin itu mengejutkan sekali" balas ku. aku melihat segala luka yang ku dapat, dan luar biasa luka luka itu sudah tidak terasa dan bahkan tidak berbekas
"Seperti nya kau berubah" ujar seseorang yang berjalan perlahan dan muncul dari arah belakang Safiore, ia adalah seorang gadis bernama Lucy, aku sangat menyukai pakaian yang ia kenakan, sebuah gaun biru berenda putih yang rok nya telah di potong sebatas paha dan ia menggunakan sepatu yang menutupi seluruh kaki nya benar benar terlihat manis
"Ya, aku sudah mendapatkan yang aku cari" jawa ku yakin
"Kalau begitu kau harus menemui Alice di danau yang ada di belakang sana, dan tolong untuk berhati-hati" Ucap Lucy
"oh baiklah, aku juga ada keperluan dengan nya"
"Aaaah, setelah pergi dengan nya seharian apa kau mulai menyukai nya gil?" Celetuk Safiore yang kemudian berteriak kesakitan oleh pukulan dari Lucy
"Aw itu pasti sakit" celetuk ku yang kemudian seidikit melambaikan tangan kerah Lucy dan para penghuni gedung lain dan berjalan ke arah yang di tunjukan oleh Lucy tadi
Aku berjalan sedikit jauh dari gedung, aku menemukan sebuah danau yang sangat besar, mungkin adalah danau yang terbesar yang pernah aku lihat, bahkan aku tidak dapat melihat dimana sebrang tepi danau, terlebih karna langit disini berwarna hijau membuat pandangan ku sedikit berbeda
"Seharus nya dia ada di sekitar sini... dan bicara soal tempat ini aku kira lebih pantas jika di sebut miniatur laut atau semacam nya"
Aku sedikit berputar mencari Alice dan seperti nya aku tidak perlu bersusah payah, ia benar benar sudah menunggu ku, ia duduk di atas sebuah batu besar yang cukup tinggi, cukup mudah untuk menemukan nya di posisi itu
"Alice, ku dengar kau menunggu ku?" teriak ku dari bawah batu
"Em ya, bisa kau naik kesini gil?" tanya nya dari atas, aku pun mengangguk tanda menyanggupi dan mulai naik keatas..
"Tak ku sangka batu ini lebih tinggi dari yang terlihat"
"Indah bukan?" ucap Alice, ia benar-benar tidak mendengarkan apa yang aku katakan, aku benar-benar tidak yakin bahwa ia adalah Niera, selain dari pakaian cantik yang biasa ku gambarkan untuk pakaian para caster dalam beberapa cerita ku yang ia kenakan sifat nya juga sangat berbeda
"Ya, sangat indah, dari sini seperti nya sangat menyenangkan untuk lombat kebawah sana untuk berenang"
"Jika itu aku maka aku tidak akan melakukan nya"
"Kenapa?"
"Pakaian ini benar-benar berat, aku pasti tenggelam di sana" Jawab Alice, kali ini ekspresi nya mulai mirip dengan Niera
"Baik Alice, atau mungkin aku akan memanggilmu Niera? jadi bagaimana kau dapat memiliki ingatan dan kekuatan Alice" Ucap ku mengalihkan pembicaraan
"Sebaiknya kau tetep memanggilku Alice di dunia ini gil. Kali ini aku yang akan bercerita jadi maaf ya haha... baik beberapa waktu lalu aku mengalami hal yang baru baru ini kau alami, aku bermimpi aneh, mimpi aneh, dan puncak nya aku bermimpi aku tewas dalam sebuah peperangan dengan sesuatu yang berterbangan di langit, dan sebelum aku tewas seseorang bernama Gilbert memeluk ku, ia melindungi ku dari serangan benda asing itu, asap mulai mengepul tinggi, aku tidak bisa menggerakan kaki ku.. kaki ku terasa sangat menyakitkan. kemudian saat asap asap itu lenyap dan Gilbert yang menolongku tewas, tubuh nya hancur berantakan" Jelas nya
"Aku tewas dengan tubuh hancur? kejam nya"
"Menyela nya nanti saja aku hampir selesai" bentak Alice "Aku berusaha bergerak, aku ingin menyentuh sisa sisa tubuh Gilbert itu, saat itu air mata ku benar benar deras mengalir, tanpa berfikir lagi aku membuka sebuah pintu sihir dan menyegel arwah Gil dalam medalion yang kau kenakan itu.. aku merangkak memasuki gerbang sihir itu dan aku berada di suatu ruangan yang berbeda, aku sadar itu adalah rumah mu saat melihat mu di sana Gilbert yang berada di dunia sebrang, Gilbert yang nyawa nya ku simpan agar tidak mati.. dan setelah aku mencium mu aku mengilang.. saat itu juga aku terbangun dari tidur ku" jelas nya lagi
"Kita lupakan soal itu, aku sudah mengerti tentang asal usul mu sekarang, berbeda dengan aku yang di selamatkan oleh Alice kau dengan kata lain telah menyelamatkan diri mu sendiri dari kematian mu, lalu bagaimana kau dapat memiliki semua ingatan dari Alice?" Timpal ku
"Di suatu malam aku tertidur saat menjadi Niera, kemudian aku tersadar di sini, di atas batu ini... ada sesuatu yang membisik di telinga ku, secara manusiawi aku mencari asal suara itu dan sesuatu terjadi"
"Apa itu?"
"Aku berada di sebuah tempat yang sangat gelap dan dingin, kemudian segerombolan kunang-kunang mengerubungi ku, cahaya cahaya dari gerombolan kunang kunang itu terasa aneh, dan dengan begitu saja semua ingatan Alice masuk kedalam kepala ku"
"Ah, apa itu tidak terlali buram? bagaimana pun aku harus tau apa yang dapat aku lakukan untuk dunia ini? karna itu aku harus cepat mengetahui sedikit dari ingatan Alter ku" Ketus ku pada Alice
"Kau akan mendapatkan nya sekarang" Ujar Alice, kemudian ia berdiri di belakang ku, aku pun ikut berdiri, aku membersihkan celana ku dan menatap Alice, dan tiba tiba saja Alice menendang ku keras hingga aku terpental dan terjatuh dari batu besar tadi
Air yang sangat dingin mulai kurasakan, biasa nya aku akan terbangun dengan kasur yang sangat basah jika mengalami mimpi seperti ini, namun ini sama sekali bukan lah mimpi.
Gelap, aku bahkan tidak dapat melihat satu pun dari jari jari tangan ku, aku semakin merasa tekanan air menekan ku masuk lebih kedalam, aku mencoba untuk berenang ke permukaan namun sia sia aku semakin terseret kedalam
Aneh, setitik cahaya mulai dapat ku lihat, tak lama cahaya cahaya yang lain mulai muncul dan mengerubungi ku
"Apa ini yang di katakan Alice tadi?"
Cahaya itu menelan ku masuk kedalam nya, yang ku lihat kini bukan lagi hitam namun sebuah visual putih gading yang menyilaukan, sesuatu mulai terjadi dengan kepala ku, semua bayangan-banyangan aneh yang belum pernah ku lihat menari nari di dalam otak ku seakan memaksa untuk masuk keadalam nya
Sakit aku mulai kehilangan kesadaran lagi mata ku hampir saja tertutup, namun sebuah suara membangunkan ku
"Kau adalah seorang penyelamat, sangat tidak keren jika kau mati tenggelam di sini setidak nya kembangkan bendera itu untuk ku"
"Siapa itu?" Aku mencari asal suara itu dan yang ku temukan adalah sebuah cermin datar dengan pantulan diri ku disana, aku sempat terkejut karna pakaian yang ku kenakan sudah berubah, sebelum nya aku hanya menggunakan kemeja dan celana panjang biasa tapi kini pakaian seorang kesatria yang terlihat keren lah yang ku kenakan
"Aku adalah kau bodoh, aku Gilbert O'Dyan" jawab seseorang dari dalam cermin itu
"Waw, kau benar benar mirip dengan ku yah" jawab ku polos
"Tentu saja aku ini adalah kau, sekarang kembali lah kesana dan selamatkan dunia ini.. aku sudah gagal kali ini kau tidak punya kesematan untuk kalah.. gunakanlah kekuatan ku dan selamatkan semua yang kau sayangi di dunia mu melalui dunia ini, pimpin mereka yang di sana dengan kemampuan mu dan lindungilah mereka dengan tubuh mu"
Sosok dalam cermin itu perlahan mundur hingga tidak dapat terlihat lagi bersamaan dengan itu cahaya yang menelan ku mulai memudar dan dengan sangat ajaib aku sudah berdiri di tempat sebelum Alice menendangku
Alice melompat memeluk ku, ia terlihat sangat senang, wajah nya memerah dan mata nya berkaca-kaca tanda terharu
"Ah Gilbert aku sangat khawatir... kau lama sekali... dan pakaian mu.. wah keren sekali sama sekali sama dengan pakaian yang di gunakan Gilbert dunia ini"
"Apa-apaan kau? tiba-tiba saja menendang ku dan sekarang..." aku tidak berniat meneruskan kalimat ku, wajah Alice mulai kembali menggemaskan seperti Niera yang kukenal
"Sudah lah, aku harus mengembangkan bendera ini dan menari di medan perang bersama kalian semua" ujar ku yakin dan Alice pun tersenyum indah
-To be continue
"yo Gilbert, lama sekali kau tidur.. bagimana seperti nya kau sudah sembuh total.. sudah kuduga kau memang sesuatu" ujar nya
"Ah? ya kurasa aku sudah baik baik saja, yang kemarin itu mengejutkan sekali" balas ku. aku melihat segala luka yang ku dapat, dan luar biasa luka luka itu sudah tidak terasa dan bahkan tidak berbekas
"Seperti nya kau berubah" ujar seseorang yang berjalan perlahan dan muncul dari arah belakang Safiore, ia adalah seorang gadis bernama Lucy, aku sangat menyukai pakaian yang ia kenakan, sebuah gaun biru berenda putih yang rok nya telah di potong sebatas paha dan ia menggunakan sepatu yang menutupi seluruh kaki nya benar benar terlihat manis
"Ya, aku sudah mendapatkan yang aku cari" jawa ku yakin
"Kalau begitu kau harus menemui Alice di danau yang ada di belakang sana, dan tolong untuk berhati-hati" Ucap Lucy
"oh baiklah, aku juga ada keperluan dengan nya"
"Aaaah, setelah pergi dengan nya seharian apa kau mulai menyukai nya gil?" Celetuk Safiore yang kemudian berteriak kesakitan oleh pukulan dari Lucy
"Aw itu pasti sakit" celetuk ku yang kemudian seidikit melambaikan tangan kerah Lucy dan para penghuni gedung lain dan berjalan ke arah yang di tunjukan oleh Lucy tadi
Aku berjalan sedikit jauh dari gedung, aku menemukan sebuah danau yang sangat besar, mungkin adalah danau yang terbesar yang pernah aku lihat, bahkan aku tidak dapat melihat dimana sebrang tepi danau, terlebih karna langit disini berwarna hijau membuat pandangan ku sedikit berbeda
"Seharus nya dia ada di sekitar sini... dan bicara soal tempat ini aku kira lebih pantas jika di sebut miniatur laut atau semacam nya"
Aku sedikit berputar mencari Alice dan seperti nya aku tidak perlu bersusah payah, ia benar benar sudah menunggu ku, ia duduk di atas sebuah batu besar yang cukup tinggi, cukup mudah untuk menemukan nya di posisi itu
"Alice, ku dengar kau menunggu ku?" teriak ku dari bawah batu
"Em ya, bisa kau naik kesini gil?" tanya nya dari atas, aku pun mengangguk tanda menyanggupi dan mulai naik keatas..
"Tak ku sangka batu ini lebih tinggi dari yang terlihat"
"Indah bukan?" ucap Alice, ia benar-benar tidak mendengarkan apa yang aku katakan, aku benar-benar tidak yakin bahwa ia adalah Niera, selain dari pakaian cantik yang biasa ku gambarkan untuk pakaian para caster dalam beberapa cerita ku yang ia kenakan sifat nya juga sangat berbeda
"Ya, sangat indah, dari sini seperti nya sangat menyenangkan untuk lombat kebawah sana untuk berenang"
"Jika itu aku maka aku tidak akan melakukan nya"
"Kenapa?"
"Pakaian ini benar-benar berat, aku pasti tenggelam di sana" Jawab Alice, kali ini ekspresi nya mulai mirip dengan Niera
"Baik Alice, atau mungkin aku akan memanggilmu Niera? jadi bagaimana kau dapat memiliki ingatan dan kekuatan Alice" Ucap ku mengalihkan pembicaraan
"Sebaiknya kau tetep memanggilku Alice di dunia ini gil. Kali ini aku yang akan bercerita jadi maaf ya haha... baik beberapa waktu lalu aku mengalami hal yang baru baru ini kau alami, aku bermimpi aneh, mimpi aneh, dan puncak nya aku bermimpi aku tewas dalam sebuah peperangan dengan sesuatu yang berterbangan di langit, dan sebelum aku tewas seseorang bernama Gilbert memeluk ku, ia melindungi ku dari serangan benda asing itu, asap mulai mengepul tinggi, aku tidak bisa menggerakan kaki ku.. kaki ku terasa sangat menyakitkan. kemudian saat asap asap itu lenyap dan Gilbert yang menolongku tewas, tubuh nya hancur berantakan" Jelas nya
"Aku tewas dengan tubuh hancur? kejam nya"
"Menyela nya nanti saja aku hampir selesai" bentak Alice "Aku berusaha bergerak, aku ingin menyentuh sisa sisa tubuh Gilbert itu, saat itu air mata ku benar benar deras mengalir, tanpa berfikir lagi aku membuka sebuah pintu sihir dan menyegel arwah Gil dalam medalion yang kau kenakan itu.. aku merangkak memasuki gerbang sihir itu dan aku berada di suatu ruangan yang berbeda, aku sadar itu adalah rumah mu saat melihat mu di sana Gilbert yang berada di dunia sebrang, Gilbert yang nyawa nya ku simpan agar tidak mati.. dan setelah aku mencium mu aku mengilang.. saat itu juga aku terbangun dari tidur ku" jelas nya lagi
"Kita lupakan soal itu, aku sudah mengerti tentang asal usul mu sekarang, berbeda dengan aku yang di selamatkan oleh Alice kau dengan kata lain telah menyelamatkan diri mu sendiri dari kematian mu, lalu bagaimana kau dapat memiliki semua ingatan dari Alice?" Timpal ku
"Di suatu malam aku tertidur saat menjadi Niera, kemudian aku tersadar di sini, di atas batu ini... ada sesuatu yang membisik di telinga ku, secara manusiawi aku mencari asal suara itu dan sesuatu terjadi"
"Apa itu?"
"Aku berada di sebuah tempat yang sangat gelap dan dingin, kemudian segerombolan kunang-kunang mengerubungi ku, cahaya cahaya dari gerombolan kunang kunang itu terasa aneh, dan dengan begitu saja semua ingatan Alice masuk kedalam kepala ku"
"Ah, apa itu tidak terlali buram? bagaimana pun aku harus tau apa yang dapat aku lakukan untuk dunia ini? karna itu aku harus cepat mengetahui sedikit dari ingatan Alter ku" Ketus ku pada Alice
"Kau akan mendapatkan nya sekarang" Ujar Alice, kemudian ia berdiri di belakang ku, aku pun ikut berdiri, aku membersihkan celana ku dan menatap Alice, dan tiba tiba saja Alice menendang ku keras hingga aku terpental dan terjatuh dari batu besar tadi
Air yang sangat dingin mulai kurasakan, biasa nya aku akan terbangun dengan kasur yang sangat basah jika mengalami mimpi seperti ini, namun ini sama sekali bukan lah mimpi.
Gelap, aku bahkan tidak dapat melihat satu pun dari jari jari tangan ku, aku semakin merasa tekanan air menekan ku masuk lebih kedalam, aku mencoba untuk berenang ke permukaan namun sia sia aku semakin terseret kedalam
Aneh, setitik cahaya mulai dapat ku lihat, tak lama cahaya cahaya yang lain mulai muncul dan mengerubungi ku
"Apa ini yang di katakan Alice tadi?"
Cahaya itu menelan ku masuk kedalam nya, yang ku lihat kini bukan lagi hitam namun sebuah visual putih gading yang menyilaukan, sesuatu mulai terjadi dengan kepala ku, semua bayangan-banyangan aneh yang belum pernah ku lihat menari nari di dalam otak ku seakan memaksa untuk masuk keadalam nya
Sakit aku mulai kehilangan kesadaran lagi mata ku hampir saja tertutup, namun sebuah suara membangunkan ku
"Kau adalah seorang penyelamat, sangat tidak keren jika kau mati tenggelam di sini setidak nya kembangkan bendera itu untuk ku"
"Siapa itu?" Aku mencari asal suara itu dan yang ku temukan adalah sebuah cermin datar dengan pantulan diri ku disana, aku sempat terkejut karna pakaian yang ku kenakan sudah berubah, sebelum nya aku hanya menggunakan kemeja dan celana panjang biasa tapi kini pakaian seorang kesatria yang terlihat keren lah yang ku kenakan
"Aku adalah kau bodoh, aku Gilbert O'Dyan" jawab seseorang dari dalam cermin itu
"Waw, kau benar benar mirip dengan ku yah" jawab ku polos
"Tentu saja aku ini adalah kau, sekarang kembali lah kesana dan selamatkan dunia ini.. aku sudah gagal kali ini kau tidak punya kesematan untuk kalah.. gunakanlah kekuatan ku dan selamatkan semua yang kau sayangi di dunia mu melalui dunia ini, pimpin mereka yang di sana dengan kemampuan mu dan lindungilah mereka dengan tubuh mu"
Sosok dalam cermin itu perlahan mundur hingga tidak dapat terlihat lagi bersamaan dengan itu cahaya yang menelan ku mulai memudar dan dengan sangat ajaib aku sudah berdiri di tempat sebelum Alice menendangku
Alice melompat memeluk ku, ia terlihat sangat senang, wajah nya memerah dan mata nya berkaca-kaca tanda terharu
"Ah Gilbert aku sangat khawatir... kau lama sekali... dan pakaian mu.. wah keren sekali sama sekali sama dengan pakaian yang di gunakan Gilbert dunia ini"
"Apa-apaan kau? tiba-tiba saja menendang ku dan sekarang..." aku tidak berniat meneruskan kalimat ku, wajah Alice mulai kembali menggemaskan seperti Niera yang kukenal
"Sudah lah, aku harus mengembangkan bendera ini dan menari di medan perang bersama kalian semua" ujar ku yakin dan Alice pun tersenyum indah
-To be continue