Posted by : Anonim Sabtu, 23 Juni 2012

Hujan tetap turun walau matahari tetap terik.
Hujan selalu menjadi berkah untuk banyak mahluk di sudut bumi terkecil sekali pun, tapi tidak sama sekali untuk kerajaan bernama Regnen yang berarti hujan, sesuai dengan nama yang dimiliki nya kerajaan ini adalah kerajaan yang selalu menikmati hujan kita bisa menyebut nya "Kerjaan hujan" jika Regenen terdengar agak aneh. untuk menikmati cahaya matahari sangat lah luar biasa, hari hari tanpa hujan di kerajaan Regnen hanya terjadi setiap 3 tahun.

Di salah satu pelosok kerajaan Regnen sebuah desa kecil bernama Stellar bermacan jenis individu membaur di sana, mungkin bagi siapapun yang telah nama menapak bumi Stellar profesi sebagai Magus mungkin tidak akan terdengar di luar akal, di desa ini banyak keturunan bangsa Grazier penyihir kuno benua kerajaan Regnen yang bebas dari masa pembersihan penyihir yang di berikan sedikit kebebasan untuk hidup sebagai pelayan kerajaan. dengan nalar umum desa ini adalah desa untuk para penyihir.

"Ayah semua sudah siap, kita akan berangkat segera" Suara suara cukup keras terdengar di kediaman Eizvonberg, mereka adalah salah satu dari Clan penyihir yang cukup terkenal, namun mereka sama sekali bukan penyihir seutuh nya seperti Clan Clan lain nya, hanya kaum wanita nya saja yang memiliki kekuatan sihir dari dalam tubuh mereka, sebagai ganti nya para lelaki di Clan ini sangat menguasai ilmu pengetahuan sihir, mereka yang membuat peratan,obat-obatan dan lain-lain yang berhubungan dengan sihir, dan karna itu pula walau mereka tidak memiliki kekutan sihir dari dalam tubuh mereka namun mereka masih tetap dapat melakukan sihir dengan memanfaatkan kekuatan otak nya serta alam sekitar. kali ini Keluarga dari salah satu Clan Eizvonberg di utus untuk menghadap kerajaan untuk melakukan suatu misi, dalam misi ini hanya orang dewasa yang melakukan nya dan sekaligus misi pertama untuk putra keluarga ini yang bernama Nelo

"Kakaaaa jangan pergi, Alice takut di tinggal sendirian" Rengek seorang gadis kecil yang berlari dari dalam rumah dan meloncat, memeluk Nelo erat, mengelayut tak mau lepas dari kaka kesayangan nya itu

"Kaka tidak akan lama, setelah misi ini selesai kaka akan membawa ayah dan ibu kembali kesini, jadi Alice jangan khawatir, kaka akan melindungi ayah dan ibu, karna itu Alice harus melindungi Keluarga kita waktu kaka pergi ya.." Nelo menurun kan adik nya dari layutan di leher nya yang membekas merah akibat cengkraman erat dari adik nya

"Janji ya..." Wajah lugu Alice memerah padam, mata nya berkaca-kaca tanda menahan tangisan

"Kaka janji" Nelo tersenyum lebar yang kemudian berjalan meninggalkan Alice yang memandangi punggung nya

Rombongan itu pun berangkat setelah melakukan salam perpisahan sementara dengan Alice anak bungsu dari keluarga itu, yang menangis dengan sangat kencang saat satu persatu dari ayah, kaka, dan ibu nya pamit meninggalkan nya untuk melakukan misi kerajaan

****

Sudah beberapa bulan berlalu, bumi Stellar seperti tempat tempat lain di kerajaan Regnen hujan yang cukup deras mengguyur desa itu, Alice berdiri di depan rumah nya, ia berharap keluarga nya akan kembali, entah sejak kapan ia melakukan hal itu yang jelas ia masih percaya kaka nya akan kembali menepati nya, karna itu ia bersikeras untuk dapat menyambut kepulangan keluarga nya sebisa mungkin

"Hey hey, kalian dengar itu, keluarga Eizvonberg belum kembali juga dari misi nya, kira kira misi seperti apa yang membuat penyihir sekelas mereka kerepotan seperti ini"

"Siapa yang tau, tapi yang kudengar misi yang mereka lakukan cukup berat. kita tau sejak raja Roftfelees mengilang dan pangeran Vaender naik tahta keberadaan kita seperti tumbal untuk menghentikan hujan di kerjaan ini"

"Iya, ku dengar pangeran, eh raja Vaender sudah melakukan apa saja untuk menghentikan hujan di kerajaan ini namun tidak berhasil sama sekali, akhir akhir ini malah kudengar ia memaksa para penyihir untuk melakukan ritual penolak hujan, namun sampai jantung sihir mereka mengering hujan tetap saja turun"

"Hey hey, kecilkan suara mu, itu anak bungu dari Eizvonberg"

medenger pembicaraan orang orang langsung bergegas setelah melihat nya membuat Alice Eizvonberg terguncang cukup hebat

"Tidak... tidak.. bohong... pasti yang mereka katakan semua nya bohong... pasti bohong.. kalaupun ia kaka pasti ngelindungin ayah dan ibu.. mereka pasti pulang.. kaka pasti pulang buat Alice.. Alice.. pasti.." Alice berusaha keras untuk menghilangkan fikiran buruk nya. hari itu pun mulai larut, Alice berhenti menunggu dan masuk kedalam rumah keluarga nya

Malam sudah sangat larut tapi Alice tidak dapat mengistirahatkan mata nya sedikit pun, tidak di pungkiri Alice kecil masih memikirkan hal yang ia dengar dari orang orang itu, kemudian ia di kejutkan dengan beberapa ketukan dari pintu rumah nya, karna ia tinggal sendirian di rumah itu ia segera berlari untuk membuka pintu rumah nya

"Kaka.. itu pasti kaka..." dan setelah pintu rumah nya tebuka lebar sosok Nelo perlahan muncul di sinari cahaya bulan

"KAKAAA!!" Alice melompat, ia akhirnya bertemu dengan kaka nya yang sangat ia rindukan, namun mendadak tidak seperti biasa nya Nelo tidak membiarkan Alice memeluk nya kali ini dan hanya  tersenyum

"Kaka.. lama banget... kenapa baru pulang... ayah sama ibu mana?" Alice kecil berjingkrak jingkrak di depan kaka nya yang baru saja tiba, namun Nelo sama sekali tidak mengjawab pertanyaan-pertanyaan itu, ia hanya tersenyum, kemudian Nelo berlutut dan memeluk Alice kecil erat, air mata nya mengalir dengan deras

"Air mata selalu terasa sangat panas" Suara Nelo serak sayub memecah kebisuan nya

"Kaka kenapa nangis? kaka..." Ucapan Alice tertelan kembali, wajah Nelo berubah serius, ia menggendong adik nya masuk ke dalam rumah nya yang kemudian berlari ke arah pintu belakang, ia berlari dengan tergesa gesa dengan tangan yang masih membekap mulut Alice, memaksanya untuk tidak membiarkan sedikit suara pun kelur dari mulut kecil nya, Nelo berlari melintasi hutan Numerus hutan yang di kenal sebagai hutan tempat tinggal para peri cahaya, hutan yang sama sekali tidak dapat tertembus cahaya dari luar, ia terus berlari menembus hutan, hingga tiba di sebuah padang rumput yang berada di tengah hutan Numerus, sebuah padang yang di lindungin sebuah hutan yang tak tertembus, disana ada sebuah rumah kecil, rumah itu cukup tua namun terawat, Nelo membuka pintu rumah itu dengan sedikit merapal mantra dan kemudian menurunkan Alice dari dekapan nya

"Kaka..." "Maaf Alice kecil ku sayang, kaka tidak bisa menepati janji kaka" Nelo kembali memotong kata kata yang hampir keluar dari mulut adik nya

"Kaka akan jelaskan situasi nya, kaka mohon kamu mengerti, jadi tolong dengarkan kaka baik baik" Ia menggemgam tangan adik nya erat, Alice kecil pun hanya mengangguk perlahan

"Baikalah, kerajaan Regnen ternyata sudah jatuh, mungkin jika kau mendengar soal pangeran Vaender itu sama sekali bohong, keluarga raja Roftfelees benar benar sudah jatuh, sama sekali tidak ada perbudakan penyihir disana, namun jatuh nya kerajaan kita ini menandakan sebuah awal yang baru, para kesatria suci disana memerintahkan untuk menyapu bersih semua keturunan penyihir"

"Tidak...."

"Tolong dengarkan Alice, kau harus kuat kali ini.. Alice tau tentang cerita iblis Gerena?" Nelo mengajukan sebuah pertanyaan namun tidak membiarkan adik nya menjawab apapun dan melanjutkan ucapan nya "Iblis Gerena lah yang menyebabkan tanah kita selalu di guyur hujan, karna desa kita tidak pernah mendapatkan angin, benar iblis gerena tersegel di kerajaan ini bersama dengan kita semua di dalam nya, dan yang malakukan itu adalah para penyihir dari desa Stellar, dan cerita di kenapa kita di asingkan bukan dapat dikatan benar, kita di lindungi agar tidak terbunuh, namun kali ini Gerena telah membuka gerbang neraka dan para iblis akan segera menyapu kita lagi seperti 300 tahun lalu, dan hutan numerus adalah satu satu nya yang tidak dapat di tembus oleh mereka karna se'ekor naga bernama Eiz tinggal disini" Nelo terus saja berbicara, untung nya seperti yang diharapkan dari para penyihir Alice kecil dapat mengerti semua yang di katakan kaka nya

"Kaka sudah melakukan hal yang kaka bisa, maaf karna meninggalkan mu begitu saja, tapi kaka tetep janji setelah ini selesai kita pasti bisa makan bareng lagi.. sekarang kaka harus kembali ke medan perang bersama para penyihir Stellar lain, dan juga ayah dan ibu kita.." Tubuh Nelo mulai memudar, Alice mulai menyadari nya bahwa Nelo yang di hadapan nya hanya hasil summon dari kaka nya, salah satu sihir milik keluarga nya, Alice kecil menangis sejadi jadi nya, air mata nya mengalir deras memanggil manggil nama kaka nya, ia mencoba menarik lengan si Nelo Clone itu namun tidak dapat teraihnya

"Temukan Eiz" Nelo Clone itu tersenyum lebar sebelum akhir nya benar benar menghilang menjadi cahaya cahaya kecil


Alice kecil menghentikan tangisan nya, walau masih sangat muda namun seorang penyihir telah di beri bekal untuk hal hal seperti ini. ia mengenal naga cahaya yang benama Eiz itu karna naga itu adalah salah satu dari anggota keluarga Eizvonberg, walaupun ia belum pernah sama sekali bertemu dengan nya namun ia sangat mengerti apa yang harus ia lakukan... membuka cakra sihir nya dan mempelajari sihir kuno milik Eiz

-To be continue

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Rodeon-File Translator

Popular Post

Labels

Followers

Blog Archive

- Copyright © 2013 Rodeon's-Files -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -